Syarat Aqiqah Pertama:
Hewan yang disembelih adalah kambing, domba, unta atau sapi. Maka tidak sah dengan selainnya, seperti kelinci, ayam, atau burung.
Ini adalah pendapat mayoritas ahli ilmu dari kalangan fuqaha, ahli hadits dan yang lainnya (Lihat al-Majmuu (VIII/448), al-Khurasyi (III/47), Bidaayatul Mujtahid (I/376), Kifaayatul Akhyar (hal. 535), Fat-hul Baari (VI/10)
Dengan mengqiyaska aqiqah kepada udh-biyah (kurban), sebagaimana yang dijalankan oleh para ulama. Imam Malik Berkata, "Hanya saja ia-yakni aiqah - kedudukannya sama dengan kurban. (Al-Majmuu'(VIII/429), al-Mughni(IX//463).
Seperti juga yang diisyaratkan oleh an-Nawawi, Ibnu Qudamah dan selainnya. (Majma'uz Zawaa-id (IV/59). Lihat juga al-Fat-huf Rabbaani (XIII/124), Tuhfatul Mauduud (hal. 65), Syarhus Sunnah (XII/264).
Dinukil pula dari sekelompok salaf mengenai bolehnya aqiqah dengan Cara Aqiqah unta dan sapi. Diriwayatkan dari Qatadah, "Bhwa anas bin Malik menyembelih unta untuk aqiqah anak anaknya". Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dan para perawinya shahih, Ini dikatakan oleh al-Haitsami. (Tuhfatul Maudud hal 6)
Adapun pernyataan Ibnu Hazm bahwa penyebutan domba / kambing dalam hadits menunjukkan tidak bolehnya aqiqah dengan selain domba/kambing, maka pernyataan ini tertolak, karena hadits-hadits tersebut tidak membatasi hal itu. Penyebuta domba/kambing dalam hadits tersebut hanyalah sekedar mencontohka. Dan juga dikarenakan domba/kambing adalah hewan yang mudah didapat oleh kebanyakan orang, berbeda dengan unta dan sapi. Dan kebiasaan orang orang pun lebih banyak yang menyembelih domba daripada unta dan sapi. (Nailul Authaar V/156)
Syarat Aqiqah Kedua:
Selamat dari aib atau cacat. Ini pendapat mayoritas ulama. At-Tirmidzi berkata, "Ahli ilmu berkata:Aqiqah tidak memadai kecuali dengan hewan yang memadai untuk kurban. (Sunan at-tirmidi Iv/101)
Oleh karena itu maka Aqiqah tidak bleh dengan hewan yang pincang, yang jlas kepincagan nya, Tidak boleh yang picek, yang jelas piceknya. tidak boleh yang sakit, yangjelas sakitnya. Tidak boleh yang kurus sekali. Tidak boleh yang buta, tidak boleh yang pecah tanduknya, dan tidak boleh yang lumpuh.
Aqiqah adalah satu bentuk pendekatan diri seorang haba kepada Allah Subhanau wa Taalaa, maka hendaklah ia menyembelih yang selamat dari aib dan yang gemuk, karena susungguhnya Allah itu Mahabaik dan tidak menerima kecuali yang baik.
Bersambug --->
Rabu, 15 Februari 2012
Minggu, 12 Februari 2012
Sunnah Saat Beraqiqah
Tahukah anda? apa saya yang dilakuka saat anda beraqiqah?
tulisan berikut mudah mudahan dapat mebantu anda utuk melakukan aqiqah dengan Cara Aqiqah yang benar.
Cara aqiqah menurut islam yang di sunnahkan saat aqiqah adalah.
1. Mencukur Rambut Bayi dan Bershadaqah dengan perak seberat rambut yang di potong
Dari Ai bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ia berkata.
"Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam meng'aqiqahi al-Hasan dengan seekor kambing. Beliau bersabda, 'Wahai Fathimah, Cukurlah rambutnya, dan bershadaqahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya itu."
Ali berkata, "Lalu Fathimah menimbangnya, dan ternyata beratnya satu atau setengah dirham. (Hr. At-Tirmizi (V/487) bab al-Aqiqah bi syaatin. Ia berkata, "Hadis hasan Gharib." Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwaa'(1175)
2. Meumuri kepala bayi dengan za'faran (minyak wangi)
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buraidah, ia berkata, "Aku mendengar Abu Buraidah berkata, Di zaman jahiliyah, jika lahir anak bagi salah seorang dari kami, maka kami menyembelih seekor kambing dan melumuri kepala bayi dengan darah kambing tersebut. Tatkala Allah Azza wa Jala mendatangkan syari'at Isalam, maka kami menyembelih seekor kambing, mencukur rambut bayi, dan melumuri kepalanya dengan za'faran (Syaikh al-Albani rahimahullah berkata dalam Shahih Sunnah Abi Dawud (VI/343) No. 2843, "Hasan Shahih)
3. Memberi Nama
Dari hadits Samurah bin Jundab, bahwa Rasulullah alaihi wa sallam bersabda:
"Setiap anak tergadai dengan 'aqiqahnya, disembelihakan hewan 'aqiqah pada hari ketujuh, dicikur rambutnya, da diberi nama pada hari itu"
tulisan berikut mudah mudahan dapat mebantu anda utuk melakukan aqiqah dengan Cara Aqiqah yang benar.
Cara aqiqah menurut islam yang di sunnahkan saat aqiqah adalah.
1. Mencukur Rambut Bayi dan Bershadaqah dengan perak seberat rambut yang di potong
Dari Ai bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, ia berkata.
"Rasulullah shallaahu 'alaihi wa sallam meng'aqiqahi al-Hasan dengan seekor kambing. Beliau bersabda, 'Wahai Fathimah, Cukurlah rambutnya, dan bershadaqahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya itu."
Ali berkata, "Lalu Fathimah menimbangnya, dan ternyata beratnya satu atau setengah dirham. (Hr. At-Tirmizi (V/487) bab al-Aqiqah bi syaatin. Ia berkata, "Hadis hasan Gharib." Dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Irwaa'(1175)
2. Meumuri kepala bayi dengan za'faran (minyak wangi)
Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buraidah, ia berkata, "Aku mendengar Abu Buraidah berkata, Di zaman jahiliyah, jika lahir anak bagi salah seorang dari kami, maka kami menyembelih seekor kambing dan melumuri kepala bayi dengan darah kambing tersebut. Tatkala Allah Azza wa Jala mendatangkan syari'at Isalam, maka kami menyembelih seekor kambing, mencukur rambut bayi, dan melumuri kepalanya dengan za'faran (Syaikh al-Albani rahimahullah berkata dalam Shahih Sunnah Abi Dawud (VI/343) No. 2843, "Hasan Shahih)
3. Memberi Nama
Dari hadits Samurah bin Jundab, bahwa Rasulullah alaihi wa sallam bersabda:
"Setiap anak tergadai dengan 'aqiqahnya, disembelihakan hewan 'aqiqah pada hari ketujuh, dicikur rambutnya, da diberi nama pada hari itu"
Minggu, 05 Februari 2012
Aqiqah dengan Cara patungan
Patungan / Udunan / Mengumpulkan uang bersama untuk membeli sesuatu / berserikat
Misalnya: ada tujuh orang yang bersekutu untuk menyebelih satu ekor unta atau sapi untuk aqiqah tujuh orang aak. Atau: ada tujuah orang yang hendak menyembelih seekor unta atau sapi, dimana sebagian dari mereka menginginkan dagingnya (bukan untuk aqiqah), sedangkan yang lainnya hendak menunaikan aqiqah.
Pendapat yang paling kuat dari para ulama adalah "Aqiqah dengan Cara patungan tdak sah"
Maka apabila seseorang ingin melaksanakan aqiqah dengan unta, ia hanya diperuntukkan untk seorang anak saja. Ini pendapat Hanabilah, dan Imam Ahmad memberikan keteranga dalil tentang hal ini. (Al-inshaaf(IV/113), Kasysyaaful Qinaa'(III/564), al-Furuu'(III/564). Dan yang nampak bagiku, ini pun menjadi pendapat Malikiyyah.
Argumen Hanabilah adalah ketiadaan dalil atas bersekutu daam Aqiqah. (Kasysyaaful Qinaa'(III/25). Memang, Hanabilah memandang bahwa hukum aqiqah adalah sama dengan hukum Qurban. Namun kesamaan ini dikecualikan untuk masalah ini, sebagaimana disebutkan oleh al-Mardawi: "Dan dikecualikan dari kesamaan hukum tersebut, bahwa pada aqiqah tidak boleh bersekutu dalam aqiqah dengan unta atau sapi. (Al-Inshaaf(IV/113)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, "Tidak boleh satu kepala (hewan'aqiqah) kecuali untuk satu kepala (satu orang bayi). Hal ini berbeda dengan kurban dan al-Hadyu (Tuhfatul Mauduud hal. 64)
Ada Kasus yang disamakan hukumnya dengan hal diatas, yakni apabila seorag wanita melahirka dua anak kembar. Ibnu Hajar berkata, "Seandainya dilahirkan dua anak kembar maka dianjurkan untuk masing-masing bayi seekor Aqiqah. Ini dikatakan oleh Ibnu Abdil Barr dari al-Latis, dan ia berkata, Aku tiak tahu ada seorang ualam yang menyelisihi hal ini. (Fat-hul Baari(XII/9)
Al-Baji berkata, "Tidak boleh bersekutu dalam Aqiqah, maka dua orang anak tidak boleh di aqiqahi denga satu kambing. Jika seorang wanita melahirkan dua aak kembar, maka masing-masing anak aqiqahnya satu kambing.(Al-Muntaqaa(III/103). Lihat juga Haasyiyatul 'Adawi 'alaa Syarhil Khurasyi (III/47).
Al-Allamah Ibnu Utsaimin berkata, Hukum Cara Aqiqah seperti kurba, kecuali bahwa dalam aqiqah tidak diperbolehkan bersekutu dalam darah. Maksudya: Seekor unta tidak memadai sebagai aqiqah dua orang anak. Demikian juga seekor sapi tidak memadai sebagai aqiqah dua orang anak. Tidak juga untuk tiga, empat, dan seterunya. Alasannya: Pertama tidak ada dalil yang datang mengenai bersekutu dalam aqiqah. Sementara ibadah itu memerlukan dalil. Yang kedua: aqiqah itu adalah tebusan, sedangkan tebusan tidak daapat dipecahkan menjadi beberapa bagian. Aqiqah adalah tebusan bagi jiwa. Dan tatkala aqiqah itu menjadi tebusan bagi satu jiwa, maka ia tidak boleh tidak, harus satu jiwa juga...(Asy-Syarhul Mumti'(VII/547).
Jumat, 03 Februari 2012
Cara Ucapan Selamat saat Aqiqiah
Ucapan Selamat saat Aqiqiah
Betapa terasa bahagianya menjadi seorang ayang atau menjadi seorang ibu, setelah lahirnya seorang anak yang merupakan berkah pemberian dari Allah SWT yang perlu di syukuri.
Rasanya akan tambah sempurna jika orang lain ikut merasaka kebagaiaa atas kelahiran anak tersebut.
Kita sendiri sebagai orag muslim dianjurkan untuk memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi berupa doa doa yang baik untuk si bayi, dan dianjurkan pula untuk sang ayah atau ibu dari bayi tersebut untuk membalas nya dengan ucapan doa juga.
Ucapan doa untuk bayi yang baru lahir.
Berdasarkan sebuah hadits dari Atsar dari Al-usai radhiyallaahu'anhu tentang memberikan ucapan selamat bagi orang yang dikaruniai anak dengan mengucapkan:
"Semoga Allah Ta'ala memberkahimu pada pemberian (yakni anak) ini. Semoga engkau bersyukur kepada Yang Memberikannya (yakni Allah). Semoga ia sampai kepada kedewasaannya, da semoga engkau diberkan rizki berupa berbaktinya si anak (kepadamu)." (Al-adzkaar, hal.246)
Lengkap sudah kebahagiaan sang ayang dan ibu, ketika aqiqah di lakukan dan hikmah aqiqah di dapatkan.
Dengan hadirnya orang orang dekat saudara, kerabat, tetangga, dan para fakir miskin yang mendoaakan anak nya, maka sebagai rasa ucapan terimakasih atas doa doa yang diberikan tersebut, Dianjurkan pula untuk membalas ucapa doa selamat tersebut.
Berikut beberapa ucapan untuk membalas doa selamat pada bayi yag baru dilahirkan.
"Semoga Allah memberkahimu (dalam suka dan duka)."
"Semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik dan memberikan rizki yang serupa kepadamu."
"Semoga Allah membesarkan pahalamu." (Al-Adzkar, hal. 246-247)
Dengan memberika ucapan dan memblas ucapan selamat atas bayi yang lahir makan anjuran ini akan memberikan manfaat yang sangat banyak sekali diantara mempererah silahturahim, maka hidupkan aqiqah dengan Cara Aqiqah yang sesuai dengan syariat isalam yang benar.
Betapa terasa bahagianya menjadi seorang ayang atau menjadi seorang ibu, setelah lahirnya seorang anak yang merupakan berkah pemberian dari Allah SWT yang perlu di syukuri.
Rasanya akan tambah sempurna jika orang lain ikut merasaka kebagaiaa atas kelahiran anak tersebut.
Kita sendiri sebagai orag muslim dianjurkan untuk memberikan ucapan selamat atas kelahiran bayi berupa doa doa yang baik untuk si bayi, dan dianjurkan pula untuk sang ayah atau ibu dari bayi tersebut untuk membalas nya dengan ucapan doa juga.
Ucapan doa untuk bayi yang baru lahir.
Berdasarkan sebuah hadits dari Atsar dari Al-usai radhiyallaahu'anhu tentang memberikan ucapan selamat bagi orang yang dikaruniai anak dengan mengucapkan:
"Semoga Allah Ta'ala memberkahimu pada pemberian (yakni anak) ini. Semoga engkau bersyukur kepada Yang Memberikannya (yakni Allah). Semoga ia sampai kepada kedewasaannya, da semoga engkau diberkan rizki berupa berbaktinya si anak (kepadamu)." (Al-adzkaar, hal.246)
Lengkap sudah kebahagiaan sang ayang dan ibu, ketika aqiqah di lakukan dan hikmah aqiqah di dapatkan.
Dengan hadirnya orang orang dekat saudara, kerabat, tetangga, dan para fakir miskin yang mendoaakan anak nya, maka sebagai rasa ucapan terimakasih atas doa doa yang diberikan tersebut, Dianjurkan pula untuk membalas ucapa doa selamat tersebut.
Berikut beberapa ucapan untuk membalas doa selamat pada bayi yag baru dilahirkan.
"Semoga Allah memberkahimu (dalam suka dan duka)."
"Semoga Allah membalasmu dengan yang lebih baik dan memberikan rizki yang serupa kepadamu."
"Semoga Allah membesarkan pahalamu." (Al-Adzkar, hal. 246-247)
Dengan memberika ucapan dan memblas ucapan selamat atas bayi yang lahir makan anjuran ini akan memberikan manfaat yang sangat banyak sekali diantara mempererah silahturahim, maka hidupkan aqiqah dengan Cara Aqiqah yang sesuai dengan syariat isalam yang benar.
Selasa, 31 Januari 2012
Hikmah Aqiqah
Hikmah Fadhilah Aqiqah
Blogger yang budiman, Aqiqah tidak setenar ibadah Qurban, bahkan Aqiqah pada zaman ini cendrung terlupakan.
Padahal hikmah yang didapat dari ibadah Aqiqah ini sangatlah banyak, diantaranya:
- Dengan melaksanakan ibadah Aqiqah yang sudah hampir terlupakan, maka kita sudah menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad S.A.W
- Dengan melaksanakan ibadah Aqiqah maka bayi akan dipelihara dari segala gangguan syaitan.
- Mewujudkan rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah kepada kita berupa anak yang lahir dengan selamat, sehingga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah.
- Memberikan manfaat untk si anak, seperti mendapatkan do'a ibu bapaknya atau orang shalih untuk keberkahannya, dan masih banyak hikmah - hikmah lainnya.
Kurangnya pemahaman kaum muslimin mengenai Cara Aqiqah, membuat ibadah Aqiqah menjadi kurang populer.
Oleh karena itu, dalam rangka untuk mengihidupkan Sunnah yang berkaitan dengan Aqiqah, maka mudah mudahan tulisan di blog caraaqiqah.blogspot.com ini bisa bermafaat untuk kita semua.
Bersegeralah menghidupkan Sunnah!!
Blogger yang budiman, Aqiqah tidak setenar ibadah Qurban, bahkan Aqiqah pada zaman ini cendrung terlupakan.
Padahal hikmah yang didapat dari ibadah Aqiqah ini sangatlah banyak, diantaranya:
- Dengan melaksanakan ibadah Aqiqah yang sudah hampir terlupakan, maka kita sudah menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad S.A.W
- Dengan melaksanakan ibadah Aqiqah maka bayi akan dipelihara dari segala gangguan syaitan.
- Mewujudkan rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah kepada kita berupa anak yang lahir dengan selamat, sehingga dapat mendekatkan diri kita kepada Allah.
- Memberikan manfaat untk si anak, seperti mendapatkan do'a ibu bapaknya atau orang shalih untuk keberkahannya, dan masih banyak hikmah - hikmah lainnya.
Kurangnya pemahaman kaum muslimin mengenai Cara Aqiqah, membuat ibadah Aqiqah menjadi kurang populer.
Oleh karena itu, dalam rangka untuk mengihidupkan Sunnah yang berkaitan dengan Aqiqah, maka mudah mudahan tulisan di blog caraaqiqah.blogspot.com ini bisa bermafaat untuk kita semua.
Bersegeralah menghidupkan Sunnah!!
Jumat, 27 Januari 2012
Pendahuluan Panduan Cara Aqiqah Dalam Islam
Akikah / Aqiqah yang berarti menurut bahasa nya adalah memutus kadang disebut juga seekor hewan yang akan disembelih, bahkan ada pula yang mengatakan Akikah / Aqiqah adalah rambuh bawaan bayi ketika lahir.
Pada intinya makna secara syari'at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang telah dilahirkan.
Blog ini berisi mengenai sekelumit Cara Aqiqah meurut islam,
diantaranya berisi mengenai hikmah aqiqah, cara cara aqiqah, waktu pelaksanaan aqiqah dan masih banyak lagi yang akan dibahasa.
Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Pada intinya makna secara syari'at adalah hewan yang disembelih untuk menebus bayi yang telah dilahirkan.
Blog ini berisi mengenai sekelumit Cara Aqiqah meurut islam,
diantaranya berisi mengenai hikmah aqiqah, cara cara aqiqah, waktu pelaksanaan aqiqah dan masih banyak lagi yang akan dibahasa.
Semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Langganan:
Postingan (Atom)